Ah.
Ku hilang kata-kata.
Tak mampu berpuisi bermadah pujangga.
Hati ini...
Sudah terbiasa disejuk beku.
Duka gembira disimpan saja.
Hanya Tuhanku yang Esa mengerti segalanya.
P/s :
Oktober.
Tolong beri aku lebih masa.
Untuk ku ukir memori bahagia.
Mohon ku tabah hadap duka.
Tak putus asa agar dapat apa yang dicita.